Sono

jurus pengintropeksi

Hai guys!
Gak ada yang gak mungkin untuk menjadi orang yang baik tanpa bantuan orang baik. Banyak orang berstatement bahwa,

"Berkumpullah dengan orang baik, maka kamu akan jadi baik."

Itu adalah kalimat untuk anak 8 tahun. Banyak juga yang bilang bahwa,

"Lingkungan adalah pengaruh besar dalam pendidikan karakter."

Terus mereka yang berkesimpulan itu juga punya banyak bukti, karena itulah mereka dianggap bener. Kalo bahasanya Mbah Sujiwo Tejo sih, mereka disebut "Terduga benar", karena emang gak ada kepastian dari itu.

Aku suka banget dengan sosok Mbah Sujiwo Tejo. Aku sangat ingin membaca bukunya yang berjudul "Jiwo J#ncuk". Ada sih buku barunya yang berjudul "Lupa Endonesa", tapi aku baru baca kata pengantarnya aja udah males mau nerusin baca, karena diterangkan bahwa isi dari buku itu adalah kumpulan tulisan si Mbah dari sebuah media massa yang rutin dia tulis. Sama halnya kaya buku "Celoteh Soleh"-nya Soleh Solihun. Buku itu juga memuat tulisannya di blog. Yah, ini sebuah repost tentunya. Siapa yang suka repost? Tentunya aku gak terlalu suka.

Asumsiku tentang buku adalah sebagaimana kita bisa belajar hal yang baru dari sebagaimana kita membaca hal yang baru. Jadi repost.... ya, sesuatulah.

***

Jurus. Sebelumnya aku  pernah nulis jurus, yaitu jurus mufakat. Sekarang aku juga punya jurus baru. Mungkin jurus ini tercipta karena aku sering kumpul sama anak-anak yang agak lebai atau mungkin alay di kampus. Jurus itu bernama...

"JURUS PENGINTROPEKSI"

Jurus ini tercipta dari bahasa yang sering kita gunakan. Emang sudah banyak yang pake jurus ini, tapi masih belum sempurna dan masih hanya sekilas satu kata. Kata itu adalah...

"Terus gue (aku) harus bilang waw, gitu?"

Kata ini terus tercerna habis dalam pikiranku. Kenapa?! Kenapa bisa ada kata seperti ini?! KENAAAAPAAHHHH??!!!!!

Sampai akhirnya aku ingin menggunakan kalimat itu untuk menjadikan sebuah cermin untuk mereka yang menindasku. Begini caranya:

~***~
(Kawan)
Eh, tadi aku mau titip beli spoon cuci ke kamu?
(Bayulistyo)
Lah, tadi kamu pulang kan lewat Indomaret, kenapa gak sekalian beli?
(Kawan)
Aku lupa.
(Bayulistyo)
Terus gue gak boleh lupa gitu?
---
(Kawan)
Eh, buku paket reading bawa gak?
(Bayulistyo)
Aku gak bawa.
(Kawan)
Kamu gimana sih...
(Bayulistyo)
Terus paketmu kemana?
(Kawan)
Dikostku gak tak bawa. Tapi kamu kan captain kelas, masak gak bawa sih...
(Bayulistyo)
Terus gue gak boleh ketinggalan, gitu?
~***~

Terlihat umum memang, tapi sebuah kalimat yang tepat digunakan pada momentnya akan berefek lebih baik daripada arti kata itu sendiri.

Sekian kawan, selamat mencoba.

Tidak ada komentar

Posting Komentar