Sono

Jatuh Hati Minggu ke 3

Sejuk, bersih, tenang, itulah yang aku rasakan tiap kuliah MKU, yang tak pernah membuatku bosan sedikit pun. Dosen asik, mata kuliah asik, dan ruangan asik. Asik.

Tiap hari Rabu aku kuliah MKU. Sekarang Rabu, dan pasti aku kuliah MKU. Selain menjalani kewajiban, aku juga selalu menginginkan untuk bisa melihat sesosok yang jelita (bukan goib) yang berhasil menjatuhkan pikiranku. Betapa berlebihannya bahasaku, namun ini sebuah pertanda jatuh itu tak selalu sakit, mungkin juga menyenangkan.

***

Kuliah hampir mulai, aku di kelas dari 20 menit sebelum dimulai. Namun pada 10 menit menunggu, perutku complain, jadi mesti ke toilet. Nah, setelah dari toilet, aku melihat kelasku sudah ramai, sudah hampir penuh. Namun tempat biasa aku duduk masih kosong. Langsung aja aku duduk disitu.

Namanya juga manusia, gengsi mau toleh-toleh melihat wajahnya, namun merindu. Jadi, bingung. Terus aku mikir, ternyata beneran, aku bingung. Akhirnya aku mencoba sedikit-sedikit meoleh kebelakang sebelah kiri, tapi dia gak disitu. Aku toleh ke arah belakang kanan, juga gak ada, yang ada cowo kribo dan brewok dengan suaranya yang menggadis itu. Aku toleh ke depan, ke kanan, ke kiri, tetep aja gak terlihat.

Akhirnya aku tetapkan untuk berhenti memandang, karena tak pernah ada mercusuar dalam ruang kuliah. Sedikit sedih, karena tak bisa menatap wajahnya hari ini.

Sedih...

Tidak ada komentar

Posting Komentar