Sono

Disasters vs Mistakes

Bencana membanjiri otak. Dulu tidak sebegininya. Lihat bebek jalan aja udah bisa ketawa. Sekarang liat apapun seperti kaktus. Lucu, gak bisa disentuh. Semua yang baik menjauh. Apa karena kumis tipisku? Mungkin. Atau karena kurus pipiku? Mungkin juga.

Hidupku lengkap. Jadi presiden, udah. Jadi ahli waris, udah. Jadi pacar, udah. Jadi mahasiswa rajin, udah.

Semua berakhir tampak begitu bahagia. Tak sekuasa itu menjadi presiden. Tak seenak itu menjadi ahli waris. Tak gampang itu menjadi pacar. Tak semudah itu menjadi rajin.

***

Banyak yang peduli, tapi gak mau mengerti. Semua butuh peranku.

Tak bisakah tanpaku disetiap moment pentingmu wahai presiden, ahli waris, pacar, dan mahasiswa rajin? Kenapa tak mau berhenti menghantui?

Semua harus aku. Bantulah aku, wahai kalian. Kenapa kalian hanya merusak kebahagiaan hidupku? Bisakah aku beristirahat untuk berfikir bahagia?

***

Sudahlah. Mungkin bumi masih berputar. Berharap jadi manusia selanjutnya saja.

Tidak ada komentar

Posting Komentar