Hai Girls! Hai Guys!
Hari ini aku sungguh merasa malu. Yang biasanya aku sering melakukan hal-hal yang mungkin bikin banyak temanku ilfil, sekarang malah aku yang ilfil. Sebenernya bukan ilfil sih, tapi cuma sekedar malu dengan diri sendiri.
Kemarin, aku belanja online disebuah store yang menurutku asik karyanya. Dan ini yang mau aku beli,
Sumber: Indomerch. |
Keren kan. Mereka kalo gak salah berlokasi di Kota Malang. Mungkin aja temen-temen pengen belanja kaos-kaos yang berseni nasionalis, kalian bisa cari disitu.
Aku pernah main ke Kota Malang walaupun cuma sekali, dan itu cuma sehari. Disana aku lihat nuansa kota yang gak asing karena emang mirib dengan kota kita, Kota Lumajang. Bedanya, menurutku ibarat negara, Kota Malang adalah negara maju (kota maju), dan Kota Lumajang adalah negara berkembang (kota berkembang). Dengan perbandingan ini, bukan maksud hati menjelekkan kota sendiri, tapi aku ingin kalian bisa berjiwa pejuang layaknya masyarakat AREMA yang mampu dengan mandiri membangun kotanya lebih maju, sehingga sering dijadikan destinasi tour besar para musisi terkenal (yang ini ngaco).
Ketika aku bilang Lumajang adalah kota berkembang, tentu kalian yang merasa cinta kota pisang ini agak sedikit tersinggung. Tapi seharusnya ketika perangkat hidup kalian dicela, sisi dewasa kalian harus ada, karena kota berkembang adalah LADANG UANG. Ingat kawan.... LADANG UANG!
Yang namanya kota berkembang itu, tentu miskin akan hiburan, shopping center, cafe, dan tempat-tempat yang memanjakan penduduknya. Disinilah kalian harus memutar pikiran, yang harus diputar bukanlah memandang sejarah, tapi jiwa konsumen yang harus kalian ubah menjadi jiwa produsen. Maksudnya begini...
~***~
"Ketika gak ada tempat makan yang bernuansa eropa, maka buatlah."
"Ketika gak ada tempat nongkrong yang bermenu cafe, maka buatlah."
"Ketika gak ada tempat yang jual snack kesayanganmu, maka juallah"
"Ketika gak ada tempat yang jual kemeja kesayanganmu, maka juallah."
"Ketika.... dan ketika yang lain."
~***~
Bagiku,
"Omset mengeluh akan kekurangan itu ada, dan pendewasaan dini bukanlah tentang apa yang akan kita dapat, melainkan tentang apa yang akan teman-teman kalian dapat."
InsyaAllah, dari sini kalian akan kaya di kota sendiri. Kenapa aku bilang InsyaAllah? Itu karena aku masih dalam proses,
"proses dimana tak ada kata mengeluh karena ciptaan orang yang tak bisa kita dapat, melainkan bahagia karena mau berusaha membuat kota kita lebih maju dengan karya yang mandiri."
Sosok seorang pemimpin hanya akan mengkover orang-orang besar. Kita yang orang kecil, hanya akan menjadi bahan kemunafikan para pemimpin yang lupa diri. Ketika kita menjadi orang susah, maka para pemimpin akan berlomba bernarsis bersama kita, karena mereka ingin dipandang low-profil. Dan ketika kita menjadi orang besar, maka para pemimpin akan menyetarakan diri kita dengannya, karena mereka ingin menunjukkan kemajuan kotanya, padahal kita yang memajukannya, bukan mereka.
Bagiku,
"Pemimpin yang baik, adalah mereka yang memberi solusi dan hasil akhir yang tidak menjiplak hasil akhir rakyatnya."
---
Mimpi adalah sebuah kata yang mustahil kita dapat sekarang, tapi akan kita dapat kelak setelah seberapa susah kita menjalani prosesnya.
Aku bermimpi,
"Aku ingin menjadi insan yang mau membuat, karena pemimpin kita belum tentu mau membuatkan."
---
Sekian, dan selamat berkarya.
"What you dreamed now is what you build tomorrow."
Tidak ada komentar
Posting Komentar