Hai Girls! Hai Guys!
Mengagumi itu belum tentu menyukai, tapi menyukai itu pasti mengagumi. Sekarang ini masih step mengagumi. Kabanyakan lelaki itu mengagumi dengan pandangan birahi. Tapi tidak denganku kali ini. Aku merasakan dingin wajahku saat melihatnya. Dia adalah seorang gadis yang memiliki rambut terurai cantik bagai laut yang berombak satu, gelombang rambutnya ngepas dihati.
Gak kepikiran bisa selalu bertatap muka, tapi sebenernya gak tatap muka, karena emang cuma aku yang tatapin dia.
Mungkin bagiku,
"Ketika kita disisi yang jauh dan tidak mungkin punya teman seperti dia, tapi kita sering bertemu dengannya, dibenakku, mungkin dia teman baikku yang harus aku kenal karena Gusti Allah."
Gusti Allah mempertemukan kembali, jadi disini sebuah pembuktian aku harus mengenalnya karena-Nya.
***
Aku bertemu dengannya sudah tiga kali. Aku bertemunya saat:
(*1) Diratusan mahasiswa baru saat latihan upacara, tentu bukan kebetulan aku bisa berdiri dibelakangnya.
(*2) Dibelasan fakultas kampusku, tentu bukan kebetulan aku bisa sefakultas dengannya.
(*3) Diratusan kursi mahasiswa baru difakultasku, tentu bukan kebetulan aku bisa melihatnya dari kursiku.
(*4) Diratusan tempat difakultasku, tentu bukan kebetulan dia sign-krs didekat mejaku (tanpa disengaja).
(*5) Dimingguan yang panjang, tentu bukan kebetulan dia terlihat dihari senin untuk tujuan sama sepertiku.
Semua tinggal hasilnya. Mungkin gak harus jadi pacar, jadi teman pun aku sudah syukur. Wajahnya mendinginkan mata, bukan karena nafsu, melainkan karena otakku selalu berterima kasih karena Gusti Allah telah menciptakan seorang insan yang cantik sepertinya.
Biasanya, aku menyukai setelah mengenal, tapi ini aku menyukai sebelum mengenal. Aku merasa betul-betul akil-balik bisa merasakan jatuh hati seperti ini, dan ini membuatku semakin yakin bahwa orang tuaku sudah tidak menanggung dosaku, tapi ini sudah masanya aku menanggung dosa dari perbuatanku. Dengan melihat gadis itu, aku semakin tau aku harus rajin sholat, karena jatuh hati itu untuk orang-orang yang udah akil-balik.
***
Aku tersadar, aku harus banyak terima kasih pada Gusti Allah. Gak ada moment indah tanpa rencana-Nya. Dan aku baru tau, Gusti Allah punya banyak alternatif untuk membuat ku kembali ke jalan-Nya. Dan aku malu, karena masih harus dingatkan oleh Gusti Allah, karena memang akulah sebenarnya yang membutuhkan Gusti Allah.
Sekian kawan, semoga bisa berkenalan kelak. Mohon maaf agak religius, semua ini karena mungkin aku mendapat Hikmah Ramadhan di tahun ini.
Selamat belajar!
Tidak ada komentar
Posting Komentar