Pikiran dalam belenggu kekayaan. Mulut dalam belenggu kebohongan. Entah apakah mereka bersatu dalam satu jalan.
***
Selasa malam kemarin, seorang teman kuliahku mengundangku dinner. Tepat mendekati pukul 19.00 WIB dia datang membawa mobil.
"Ayo masuk, maaf gak bilang kalo aku jemput rame-rame.", katanya dengan manis.
Jujur tak ada niat jelek, karena memang dia temanku minta tolong aku mendampinginya makan malam, jadi ya aku temenin.
Diperjalan aku hanya berdiam, karena hati sudah mulai aneh, melihat segerombolan anak muda, lelaki dan perempuan dalam satu mobil, tentu hati berdebar, karena masih belum ada kejelasan tentang dimana aku akan diajak makan.
Sampailah disebuah rumah, besar, banyak mobil, dan banyak orang. Aku pikir reuni keluarga, ternyata bukan. Setelah turun dari mobil, seseorang layaknya adipati menyambut dan berkata,
"Maaf, sebelumnya mas diajak kesini dengan alasan apa?"
Aku menjawab, "Makan malam, mas."
"Sebelumnya saya minta maaf, sebenarnya teman anda berbohong, dimaafkan kan? Kami disini mengajak anda hanya dengan maksud memberikan informasi."
Aku terdiam, dengan penuh rasa amarah karena terbodohi.
Ketika sebuah penghormatan terlontar, serasa pemberian ini sia, karena tak ada hormat dalam sebuah kebohongan.
Jijik merasakan situasi ini, jijik merasakan amarah ini. Seumur hidup, baru malam itu aku menyesal membantu orang. Kenapa harus berbohong kalo hanya ingin memberikan informasi, jangan samakan aku dengan orang berotak murahan, aku bukan penyimpul tanpa alasan. Anjing!
---
Mereka menawarkan sistem kerja MLM. Dan aku jijik. Gak sedikit pun niat untuk menjadi kaya dalam hitungan bulan, jika aku ikut MLM ini mungkin aku bisa kaya cepat, tapi aku tak suka permainan kerja ini, karena inovasi lebih ada pada hati, bukan melanjutkan inovasi orang.
"Inovasi adalah pembeda mana yang pemimpin dan pengikut." ~ Owner Apple.
---
Bayulistyo bukanlah penggila uang, Bayulistyo bukanlah pemikir murahan, dan Bayulistyo bukanlah kacung dalam kiasan kebohongan.
Aku ingin kaya dengan caraku, aku ingin kaya dengan caraku, gak susah cari uang selama ada hati dengan Yang Kuasa. Untukku, Allah memberikan takdir, tidak untuk diubah, tapi dikembangkan. Kalo kita pasrah, pasrahlah dengan keringat.
Bukan hati melecehkan kerja MLM, namun, aku tak tertarik dengan sistem kerja ini.
***
Bodoh kau (Bayulistyo) tidak ikut MLM ini! Ini bisa membuatmu kaya cepat!
Cukup, orang tuaku masih sudi menghidupiku. Sekarang tugasku yang mencari ridho dari Yang Kuasa dan ilmu. Kelak tugas anakku yang akan mencari ridho dan ilmu, dan kelak juga tugasku mencari penghidupan untuk anakku.
***
Sukses dengan niat untuk sukses sudah terlalu main stream. Dan sukses dengan niat mencari getaran-Nya, ini lebih indah.
Susahkan menjadi orang kaya jika dengan dekat dengan?
Tidak...
Jika berniat kaya, dan beniat untuk menjadi kaya, lontarkan dalam doa, Allah Maha Pengasih, dan satu-satunya tempat meminta, cukuplah Dia.
Allah Maha Besar...
Tidak ada komentar
Posting Komentar