Sono

"Semuda Itu" ga berarti "Sekecil Itu"

I follow order. I do the order. I make progress. I approach the result. Then.... I know, that is begining equal ending. Fun fact, I am the one giving the order itself. Why so serious then? *ROFL*
Uhhhhhh..... for all this year, selama ini. Oh my God, ya Gusti. Sampai seidealis ini aku membangun kepribadian, berakhir sama seperti pertama memulai berfikiran menjadi orang yang idealis. Dulu aku menyenangkan, bermimpi jadi standup comedian, blogger, fotografer, dan sekarang, aku ada di kampus baca buku berbahasa Inggris, di kafe baca novel bahasa Inggris, ngerayu cewe-cewe pake bahasa Inggris, translate jurnal buat temen yang berbahasa Inggris. Ohhhhh..... I am relaxing.... relax..... ing..... uhhhhhhh.... I am doing a perfect morning moaning. Hahahaha.

Mimpiku nampak terlalu tinggi. Ga salah juga punya mimpi yang massive. Yang salah cuma kapan kita mimpinya. Kalo kita kepikiran cita-citanya pas SMA mungkin ga sesakit hati itu lah buat gagal berkali-kali. Nyatanya, aku dapet cita-citaku sejak kelas 2 SD. Dan aku sudah berusaha menggapainya mulai semuda itu, ga semuda sih, tapi sekecil itu. Hahaha. Here I am, for not the very first time, still doing the same thing in the same feeling with the same result which is...

TRY AGAIN LATER. KEEP GOING, YOU ARE NOT INSANE, YOU ARE JUST CHASING YOUR DREAM.

Curhat dikit nih, di kelas 2 SD itu, aku menyentuh sebuah perangkat keras yang beroprasi melalui perangkat lunak, simpelnya sebut aja komputer. Aku maen game, gambar, liat foto & video, nulis, pasang-pasang clipart di MS-Office 1993. Indahnya dunia saat itu. Gegara rajin maen gamenya menang, sebuat aja aku jadi kutu komputer. Aku hidup dengan logika mesin komputer.

If there is an order, I do the order, I approach the result, and then I have the result.

Sekarang aku hidup sudah 22 tahun. Lucunya sudah sekitar....

Kelas 2 SD itu aku umur 8 tahun, jadi 22 tahun dikurangi 8 tahun sama dengan 14 tahun. Hmmmm..... 14 tahun, bro!!! 

14 tahun hidup dengan logika komputer, dan aku baru nyadar sekarang kalo hidup ga segitunya berjalan lancar kayak komputer. Hahahaa, shame on me. Gegara inilah mungkin mimpiku adalah punya teknologi canggih ditanganku. Dan sekarang, pantes aja aku belum merasa cukup, duitnya ga ada, bro.

Tuhan ngasih pengalaman yang ekstrim soal hidupku mungkin buat nunjukin, kalo logika hidup beda sama logika komputer. Makanya banyak drama. Kalo iya Tuhanku perhatian. Tuhan suka becanda ga ya, ga tau juga sih. Bodoh amat. Penting aku ga aneh-aneh aja hidup di dunia ini. Kalo iya Dia suka becanda, apa yang aku lakuin 14 tahun ini.... sumpah... lucu banget. Hahahaha. Dia tunjukin sesuatu, akunya ha-ho-ha-ho aja tiap hari. 

Gini deh, aku kasih tau nih, perjalanan 14 tahun dengan mimpi menjadi seorang yang bisa dibilang Computer GEEK, kalo hidup susah itu jadi pilihan, udah deh, pilih aja. Kalo iya kita susah mulu, kalo udah die nanti kita bareng-bareng complain deh ke Tuhan, kita udah dihidupin, tapi ga dipertanggung-jawab-in. Hahahaha. Tau deh kenapa mimpi itu dateng pas tidur, soalnya mimpi jadi kenyataan cuma buat orang yang tenang dan ga keburu-buru. Mending kita tidur deh ya. Tidur dulu deh.

See yaa!

Tidak ada komentar

Posting Komentar