Sono

Asmaraku: Sabtu malam di Bioskop

I will always set my friend on happiness. Suffering all days without a partner. Who cares.

Cukup sok bulenya.

---

Hallo kawan, bulan ini indah banget. Tak ada alasan yang jelas untuk tidak belajar, karena memang bulan ini penuh dengan UAS. Seperti kembali ke masaku di SMK dulu, dan ternyata begoku masih abadi.

Bego adalah syarat terbaik untuk modusin cewe, banyak cara untuk menjadi bego yang baik, karena bego yang baik itu selalu berusaha untuk melepas status begonya, dan begomu semakin berkualitas dengan mendapat mentor seorang cewe, kalo bisa cantik. Kalo gak cantik ya syukuri aja, sesungguhnya Gusti Allah akan menambah nikmat-Nya untuk kita yang bersyukur.

Itu kuliahku, sekarang asmaraku.

Aku kuliah sudah hampir satu semester, dan masih juga sendiri. Galau itu pasti, apalagi waktu sabtu malam, seakan galauku totalitas dikerahkan dimalam itu. Pernah suatu malam, ketika film "Ainun & Habibie" lagi premier, aku nonton sendiri dan tepat malam itu adalah sabtu malam. Saat screening udah mau dimulai, aku antri seperti orang-orang lainnya. Di pintu masuk terdapat seorang petugas tiket, semua orang antri dan masuk satu-satu, gak satu-satu sih tapi berpasangan, aku aja yang sendiri.

Setelah sekian pasangan tersobek tiketnya dan berangkat masuk, tiba giliranku dan aku maju selangkah sambil nyodorin tiket. Si penjaga mengeluarkan omongannya,

"Tiketnya mas?"

Aku nyodorin tiket ke bapak tersebut. Si bapak pegang tiketku, lalu bilang,

"Sekalian sama tiket pacarnya mas..."

What the fuck? What the fuck are you saying? Please, jangan bunuh passion sabtu malamku. Beliau memang kancut badai. Aku yang mendengar ucapannya, langsung...

"PUCET"

Dengan muka yang pucet, aku bales bilang ke bapak itu,

"Udah pak. Cukup. Saya nonton sendiri." (dengan muka tersuramku)

Si bapak membalas,

"Oh, iya dek, maaf, silakan. Ini tiketnya."

Dengan miris akhirnya aku menikmati film yang bagus itu.

---

Setelah aku mulai kuliah, ternyata aku punya fans dari mantan sekolahku. Ada dua, iya cuma dua. Itu udah banyak buatku, karena sebelumnya memang belum pernah merasakan diidolakan gadis. Mungkin karena aku terlalu buruk rupa, kalau pun tampan, tampanku pupus oleh tingkahku yang konyol. Mereka tanya,

"Om, udah punya pacar?"

Pertanyaan yang sepele memang, tapi itu cukup menyayat hati untuk jomblo yang hampir setengah tahunan ini. Aku jawab dengan dingin,

"Belum."

Mereka tanya lagi,

"Kalo calon?"

Karena ini soal yang intim, maka aku harus merahasiakannya, tapi aku gagal, karena ternyata mereka lebih cerewet dari aku. Akhirnya aku cerita,

"Begini dek, sebelumnya kalian kurang kerjaan banget tanya-tanya tentang aku. Aku itu suka seorang gadis, dia cantik, sepertinya dia terlalu cantik untukku, tapi aku suka, yaudah."

Mereka sewot,

"Terus-terus? Kapan pacarannya, Om?"

Aku jawab,

"Masih kapan-kapan, dia masih berpacar."

Mereka,

"Sabar ya, Om. Cuma Om yang paling sabar. Karena itulah Om galau terus, jadinya kreatif deh."

Cukup. Otakku bingung, antara mereka memuji atau menghina. Tapi biarlah, namanya juga anak SD. What?! Jadi elu difans-nin sama anak SD?!

***

Cukup deh, nyesek nulisnya. Udah ya, itu udah keseluruhan dari kabarku. Selamat belajar!

Tidak ada komentar

Posting Komentar