Sono

Suram Dalam Berkawan

Sebenernya ini adalah masalah pribadiku dan seorang temanku. Sayang kalo misal gak dishare hasil rundingan kita tentang pemecahan masalah yang satu ini. Masalahnya adalah tentang...

"HAK"

Namun hak yang ini beda. Bukan hak yang sering kita tahu di televisi atau dari mulut para pendemo. Hak yang dimaksud adalah hak untuk bernegatif. Hak untuk sombong dan menghina. Hak sombong adalah masalah temanku dan hak menghina adalah masalahku.

Dalam sebuah perbincangan tentu akan selalu membosankan kalau seperti ini:

"Hallo bro!"
"Hai! Darimana kau?"
"Cuma dari apotik, kalo kamu?"
"Ini bungkusin makan siang adek."
"Suka beli makan disini?"
"Iya."
"Sama."

Apa indahnya? Ha?! Indah itu begini:

"Hallo bro!"
"Hai! Darimana kau?"
"Dari apotik, kalo kamu?"
"Ini beli makan buat adek."
"Pasti suka beli makan disini ya?"
"Iya."
"Pantesan aja kulitmu mirib kulit ayam, kering berminyak."
"Ha?! Maksudmu?"
"Ya cuma cari teman aja bro, soalnya aku juga suka makan disini. Haha."

Sama, tapi punya akhir yang beda. Kalo yang pertama conversationnya pasti diakhiri senyum, tapi kalo yang kedua pasti diakhiri tawa.

Itulah caraku dalam berteman. Aku selalu posisikan teman dalam ancaman, namun berakhir dengan sanjungan. Sekian. Selamat belajar!

Tidak ada komentar

Posting Komentar