Sono

My Home was Airport

Pulau ke pulau, negara ke negara, cewe ke cewe, semua selalu berkesinambungan dengan apa yang kita rencanakan tiap harinya. Orang Indonesia menyebutnya Move On. Disini bukan berarti aku mau nulis tentang pengalaman Move On, dan itu mustahil. Aku masih jomblo. Masih jomblo.

Bandara. Semua kalangan menyukai bandara. Mereka suka karena ada pesawat yang bisa mengantar mereka kemana pun dalam hitungan jam. Itu asumsi mayoritas. Asumsiku, bandara begitu aku sukai bahkan aku kagumi karena aku seumur hidup belum sekali pun merasakan atmosfir dalam sebuah bandara atau Airport.

Rumahku adalah Airport. Rumahku adalah terminal. Rumahku adalah rumah mandi bola (bola-bola mainan keponakanku). Begitu mengindamkan untuk bisa berkeliling Indonesia untuk menikmati indahnya Negaraku ini. Sungguh juga, aku pengen merasakan naik pesawat. Aku sekali pun gak pernah naik pesawat. Liat pesawat pernah, itu pun sambil melongo nengok ke atas ngeliat pesawat lewat waktu di Surabaya.

***

Sampai detik ini aku masih dalam sesi Move On. Move On dari lulusan SMK menuju Mahasiswa atau pengusaha atau malah pengangguran.

Tiap pagi aku bangun siang, dan tiap malam aku tidur pagi. Sebegitu rumit hingga Bapakku semalem diare. Kesempatan bagiku untuk menjadi mahasiswa nampaknya masih belum kandas. Aku mendaftar ke Poltek Jember dan memilih jurusan "Manajemen Informatika". Kenapa? begini....

Manajemen Infomatika....
Dimataku masih terlintas untuk menjadi seorang web master atau programmer. Bukan untuk jadi hacker atau cracker, tapi jadi Influence bagi adek-adek kelasku bahwa...

"Bego itu Gak Abadi"

Sejujurnya aku sebagai orang bego pengen buang jauh-jauh ke-bego-anku ini jauh-jauh. Selain Poltek Jember, aku juga mendaftarkan diriku untuk menjadi mahasiswa Universitas Jember, dan aku memilih menjadi sarjana sastra.

Tiap malam aku berdoa,

"Yaoloh, setan apa ini yang bikin bego? tolong usir, yaoloh."

Setiap jam 20.00 WIB aku selalu menyempatkan diri untuk belajar sampai jam 22.30 WIB karena aku pengen lihat Stand Up Comedy.

Dirumah, aku punya tiga airport, yaitu 'Dapur Airport', 'Ruang TV Airport', dan 'Tempat Tidur Airport'. Sebenernya mustahil kalo aku masukin pesawat kedalem rumah. Disini aku cuma pengen mengibur diri dengan ke-bego-anku ini. Berikut jadwal pemberangkatannya:

*1 Tempat Tidur Airport --> Dapur Airport | take off - anytime | arrive - 08.00 PM
*2 Dapur Airport --> Ruang TV Airport | take off - 11.30 PM | arrive - wait until sipit
*3 Ruang TV Airport --> Tempat Tidur Airport | take off - undefinition

Semua schedule penerbangan selalu tepat waktu. Kalo ada delay berarti jam belajarku di Dapur Airport yang terlalu berlebih.

Sebagai manusia yang gak pernah naik pesawat tentu aku bangga punya airport didalem rumah. Tanpa kecuali pramugarinya (kalo ada).

Sekian dulu kawan, udah ngantuk.
Selamat Belajar!

Tidak ada komentar

Posting Komentar