Sono

nostalgia alay berbuah homo

Malam ini atau pagi ini begitu berkesan dihati. Dimana sebuah kesedihan (gak lolos snmptn), happy-surprise (karena temenku Risky dan Didit sempet mampir ke rumah), kepedulian (ngasih motivasi temen-temen biar gak sedih gara-gara snmptn, padahal aku juga gak lolos, huehehe) dan ketenangan (abis nonton Mocca di Radio Show TvOne).

Semua bercampur dalam kusamnya hidupku hari ini. Dan juga gak lupa kalo di 7 Juli ini mantanku Jesisca berulang tahun yang ke 18. Sorry banget gak bisa ngado. Kalo misalnya dia baca aku pengen bilang,

'Semoga jadi mahasiswi yang baik karena aku tau kamu pinter, selalu sehat karena aku tau dulu kamu males makan, jangan sering ngambek sama Ayahmu, dan semakin cantik dimata orang tuamu & nenekmu.'

Jujur aja, kalo bilang soal mantanku yang ini, aku lebih kangen neneknya daripada Jesiscanya. Entah, omongan neneknya itu bikin adem dihati walau kadang gak nyambung.

***

Alay. Semua orang pernah alay kecuali mereka yang gak pernah make internet. Mungkin ruang alay mereka akan kurang. Semua orang menghindari bullyan alay walau dengan sadar mereka menciptakan hal-hal yang alay. Setelah setua ini, aku sadar ketika mereka alay, aku juga ikut-ikut alay. Dan sekarang udah sembuh, tapi malah lebai.

Aku punya temen, namanya Alfian (alias: Monti). Dia adalah temen bermusik selama aku masih sekolah. Dia anaknya ceria, bahkan lebih ceria dari Sean Idol yang sukses di Indonesion Idol. Entah apa hubungannya, aku gak tau, dan itu gak penting.

Semalam, aku sedikit berbincang dengannya lewat facebook. Seperti inilah nostalgia yang aku lakukan bersama Alfian (alias: Monti):


Chat bersama Alfian.
Alay selalu mengingatkanku pada masa SMP dulu. Tapi sudahlah. Kalo emang sekarang masih alay, ya disukuri saja.

Sekian, dan selamat buat yang udah jadi Mahasiswa/i.
Selamat belajar!

Tidak ada komentar

Posting Komentar