Sono

Melapangkan hati

How dare you, child?!

Hidup serius itu perlu, tapi terlalu serius itu kriminal untukku. Diposisikan dalam suatu moment dimana yang seharusnya selesai tapi harus mengulang lagi dari awal hanya untuk mempertahankan keegoisan. Betapa butanya mereka yang menuhankan pujian. Sempurna hanya milik Allah SWT.

Kerja adalah sebuah aktifitas fisik maupun pikiran yang dilakukan untuk mendapat imbalan. Untung itu pasti, rugi itu tergantung. Pernahkah kalian berada dalam situasi seperti ini:

Kamu mendapat pekerjaan. Pekerjaan itu kamu lakukan sesuai perintah hingga selesai tanpa ada konsekuensi khusus setelah kerja ini selesai. Sebagai manusia, tentu dalam berkarya terdapat sebuah publikasi. Publikasi memang membutuhkan sebuah izin. Sebelumnya tak ada konfirmasi tentang izin itu. Setelah berlangsung dalam pemasaran, client kita complain, mereka marah dengan jelas kepadamu seakan-akan totally kamu yang salah. Mereka marah karena hasil dari karya kita yang kita jual ke mereka banyak yang tau, karena mereka berharap itu sebuah surprise. Kamu yang gak tau kalau ini bakal diperuntukan menjadi surprise, mendapat complain dan gestur bicara yang kurang baik. Tentu sakit hati. Seandainya mereka bilang dari awal tentang surprise ini, tentu kamu gak akan berani mempublikasikannya kan? Jadi siapa yang salah?

Tapi tak usah diperbesarlah, generally aku udah mengakui dan ikhlas divonis sebagai manusia paling hino dalam moment itu.

***

Temanku bilang,

"Udah taukan susahnya kerja?"

Paling jijik mendengar kalimat seperti ini, faktanya cari uang itu mudah, tinggal kita aja yang musti totalitas dalam satu sisi untuk mendapat income dari satu sisi yang menjadi spesialis kita. Menghina dalam atmosfer kerja itu sudah biasa, karena aku lebih sering menghina dalam kehidupan. Kerja hanya letupan kecil dari kehidupan.

Mungkin menggurui boleh, tapi jangan terlalu menuhankan kebijakan, karena sombong adalah efeknya.

2 komentar